Studi Kasus Video & Chat Conference Application

Aha Amhar
6 min readFeb 18, 2021

Latar Belakang Masalah

Masa pandemi ini membuat setiap orang mengalami pembatasan tatap muka (pertemuan) atau social distancing, bersosialisasi secara online adalah solusi yang tepat saat ini. Banyak orang sekarang menggunakan aplikasi konferensi video & obrolan untuk saling bersosialisasi secara online.
Namun secara tampilan dan alur pengguna, tidak seperti aplikasi layanan chat pada umumnya yang membuat pengguna baru (karena pandemi) sehingga harus belajar pengalaman baru karena aplikasi ini berbasis video conference.

Tujuan

  • Mengetahui masalah yang dialami pengguna saat menggunakan aplikasi ini.
  • Mengetahui opini pengguna tentang aplikasi ideal terkait aplikasi ini.
  • Membuat fitur baru sesuai kebutuhan user.

Research

In-Person Interview

Untuk mengetahui pengalaman pengguna dan kesulitan pengguna saat menggunakan aplikasi ini dengan cara mewawancarai pengguna secara langsung dan memberikan skenario tugas yang harus dilakukan pengguna. Saya mendapatkan 7 koresponden dan memberikan skenario sederhana mengenai aplikasi ini.

  • Skenario 1
    Anda mengikuti webinar atau kuliah umum melalui aplikasi video & chat conference yang memiliki banyak peserta yang aktif dan anda ingin bertanya kepada pembicara.
  • Skenario 2
    Anda terlambat masuk ke ruang diskusi online yang akan anda hadiri.
  • Skenario 3
    Anda menghadiri acara melalui aplikasi video & chat conference di mana sebagian besar pesertanya tidak anda kenal.
  • Di akhir wawancara saya menanyakan fitur apa yang Anda harapkan ada di aplikasi video & chat conference.

Competitor Analysis

Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kompetitor, agar datanya sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga pengguna merasa familiar dengan UI dan UX yang ada.

Google Meet

Google Meet (source: Google .com)

Pros

  • Terdapat fitur whiteboard untuk memudahkan menjelaskan apa yang tidak bisa dijelaskan secara verbal.
  • Layanan enkripsi video yang dapat menjaga keamanan data pengguna.
  • Mudah saat login karena sekarang setiap orang mempunyai akun google.

Cons

  • Perlu jaringan internet yang stabil jika tidak, ia tidak bisa mendapatkan pengalaman fitur terbaik dari google meet.
  • Tidak ada fitur hemat daya untuk meminimalkan penggunaan data.

Zoom Meeting

Zoom Meeting logo (source: Google.com)

Pros

  • Mendukung fitur safe mode untuk menghindari berbagai situasi yang tidak didukung.
  • Layanan cloud tersedia untuk mendukung penyimpanan setiap video.
  • Mudah untuk berbagi foto, video atau file secara langsung.

Cons

  • Tidak tersedia untuk semua bahasa. Hanya tersedia bahasa Inggris (internasional).
  • Layanan enkripsi video masih rawan bocor karena banyak pengguna yang mengeluhkan datanya bisa dibobol atau dibocorkan.

User Persona

User Persona (source: Google.com)
  • Demographic: Rentang usia 22 sampai 40 Tahun.
  • Geographical: Hidup di wilayah masyarakat modern.
  • Psychographics: Mengikuti perkembangan teknologi.
  • Behavior: Setiap hari dapat mengakses web atau aplikasi seluler minimal 7 jam perhari, Pernah melakukan aktifitas dengan aplikasi video conference, Familiar dengan aplikasi chat seperti Whatsapp, Line, dll.

Analisa Masalah

Dari hasil interview yang saya lakukan pada beberapa koresponden dan menganalisa kompetitor, saya mendapatkan beberapa pain point yang dibutuhkan pengguna dalam menggunakan aplikasi video & chat conference.

Masalah yang sering dialami user antara lain:

  • User sering kelewatan saat membaca slide presentasi dari pembicara atau jika telat masuk room
  • Warning tentang sinyal jelek kurang jelas informasinya.
  • User kesulitan saat ingin menghubungi temannya yang berada dalam satu meeting room.

Kemudian yang dibutuhkan user adalah sebagai berikut:

  • User ingin dapat mengoperasikan slide presentasi dengan menggeserkan ke kanan kiri atau atas bawah
  • User ingin ada warning yang jelas bahwa sinyal sedang jelek atau terputus.
  • User ingin dapat berkomunikasi dengan temannya dalam satu meeting room tanpa melibatkan partisipan lainya.

Ideation

Dari pain point diatas, dapat dilihat yang permasalahan yang dialami user adalah pada halaman Meeting room pada aplikasi video conference. Pada tahap ini saya sudah membuat sketsa user interfacenya untuk menjabarkan solusi berdasarkan permasalahan user.

wireframe meeting room page

Poin 1: Request presentation slide

Fitur ini berfungsi agar pengguna dapat mengontrol file slide presentasi secara terbatas hanya dengan menggeser slide presentasi. Karena untuk memudahkan user yang ingin membaca slide sebelumnya atau yang terlambat masuk ke meeting room.
Fitur ini bekerja dengan pengguna menekan tombol “permintaan slide presentasi”. Kemudian pada antarmuka host meeting room tersebut akan muncul pemberitahuan bahwa peserta acara meminta slide presentasi. Jika host memiliki materi maka dapat dikirim langsung ke salah satu peserta atau seluruh peserta. Jika host tidak memilikinya, host dapat mengirim pesan ke pembicara yang kemudian pembicara akan mengirimkannya ke host dan host dapat mengirimnya kepada para peserta meeting.
Di ruangan itu, saya menggabungkan fitur ini dengan fitur lain pada menu di bagian bawah, sehingga user dapat dengan mudah menemukannya.

Poin 2: Warning information

Berisi informasi jika ada masalah seperti koneksi internet yang lemah.
Jika terjadi masalah, ikon peringatan akan berubah menjadi merah dan informasi akan muncul yang kemudian akan hilang. Namun jika kita menggeser kursor ke ikon tersebut, maka informasi tersebut akan muncul kembali. Saya meletakkan informasi berwarna di atas dan itu akan berubah warna sehingga mudah dikenali oleh user.

Poin 3: Chat group

Fitur ini berfungsi untuk mengelompokkan beberapa peserta menjadi beberapa kelompok. seperti membuat grup di aplikasi obrolan.
Cara kerjanya, pemohon tinggal menekan ikon tambah di kolom peserta, kemudian akan muncul notifikasi di ruang peserta. Jika peserta memberikan respon, akan muncul notifikasi di ruangan pemohon.
jika diterima maka akan muncul pengelompokan baru di kolom chat (lihat poin 3 di wireframe)
penempatan dan pemilihan icon yang ditambahkan memudahkan pengguna untuk melihat fungsinya karena pengguna sudah terbiasa dengan fitur tersebut pada aplikasi chat.

User Flow

Pada tahap ini saya membuat alur berupa skenario tugas berdasarkan pain points yang terdapat pada bagian sebelumya.

Poin 1: Request presentation slide

User flow “request presentation file”

Step 1

User menekan tombol fitur “minta presentasi slide”, yang berarti User mengirim pemberitahuan slide presentasi kepada host. CTA tombol ini akan mengirim langsung ke host pada meeting room tersebut.

Step 2

Host mendapat pemberitahuan dari peserta yang meminta untuk dikirimkan slide presentasi. Diusahakan kepada user yang menjadi host agar sudah mempunyai file presentasi dari pembicara. Jadi setelah host mendapatkan file presentasi dari pembicara dapat mengirimkannya dengan menekan tombol kirim. Sebelum mengirim host juga dapat memilih untuk mengirim file slide presentasi tersebut ke beberapa peserta saja atau ke semua peserta.

Step 3

User mendapat notifikasi bahwa slide presentasi telah terkirim dan dapat langsung dilihat dengan menekan tombol view.

Step 4

Setelah menekan tombol view, antarmuka meeting room user berubah menjadi seperti pada gambar (step 4). User dapat mengoperasikan slide dengan menekan navigasi kiri dan kanan.
Kemudian pengguna juga dapat kembali ke antarmuka video dengan menekan pop up video (seperti pada wireframe langkah 4) maka antarmuka akan berubah lagi.

Poin 2: Warning Information

wireframe warning information

Pada bagian pojok kanan atas terdapat icon berupa informasi seperti sinyal sedang jelek atau sedang kondisi merekam. Jika user memenuhi kondisi tersebut ambil contoh sinyal terputus, maka icon akan berubah warna dan muncul pemberitahuan bahwa sinyal terputus dan akan hilang sendiri. Jika user menggerakan kursor menuju icon maka akan muncul pemberitahuan tersebut.

Poin 3: Chat group

User flow chat group

Step 1

User dapat menekan icon “plus” pada kolom peserta. icon tersebut berfungsi untuk menambahkan peserta tersebut menjadi group chat.

Step 2

Setelah itu peserta yang dipilih user akan mendapatkan notifikasi berupa permintaan gabung chat group. Jika diterima, pada antarmuka meeting room user akan muncul tab baru pada kolom chat yang artinya tab chat group sudah terbuat. Icon peserta yang user sudah tambahkan ke chat group akan berubah menjadi icon “check” untuk menandakan bahwa peserta tersebut telah menjadi bagian dari chat group.

I’m sorry,

Ini adalah studi kasus saya baru-baru ini dan sejujurnya saya belum menyelesaikan kasus ini sepenuhnya karena kendala waktu dan tempat. Untuk saat ini saya masih dalam proses mendesain high fidelitynya . Saya minta maaf atas ketidaksempurnaan ini. Terima Kasih.

--

--